ILMU BUDAYA DASAR
(BUDAYA LOKAL DI INDONESIA )
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
Disusun
Oleh :
DESI
AYU KUMALASARI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar belakang.
Kemajemukan budaya lokal di Indonesia
tercermin dari keragaman budayadan adat istiadat dalam masyarakat.
Suku bangsa di Indonesia, seperti suku Jawa, Sunda, Batak, Minang, Timur, Bali,
Sasak, Papua, dan Maluku memiliki adat istiadat dan bahasa yang berbeda-beda.
Budaya lokal Indonesia terletak di wilayah yang menghampar dari ujung
utara Pulau Weh sampai ke bagian timur di Merauke. Selain itu, Indonesia
terdiri atas berbagai suku bangsa dengan keragaman budaya yang dimilikinya.
Oleh karena itu kita sebagai bangsa indonesia harus menjaga dan mengembangkan
budaya lokal dari genarisi ke generasi bangsa indonesia agar bangsa indonesia
bisa terus maju dan tidak kalah saing dengan budaya- budaya asing lainya.
1.2 Rumusan
masalah
1. Apa yang
di maksud dengan budaya lokal?
2. Jelaskan
definisi konsep budaya lokal menurut para ahli ?
3. Jelaskan
maca-macam budaya lokal di indonesia?
4. Jelaskan
ciri-ciri budaya lokal?
5. Jelaskan
hubungan antar budaya lokal di indonesia?
6. Jelaskan
Pengaruh budaya lokal terhadap budaya asing di indonesia. ?
7. Jelaskan
Peranan budaya lokal mendukung ketahanan budaya nasional?
1.3. Tujuan
1. Untuk
Mengetahui pengertian budaya lokal
2. Untuk
mengetahui konsep budaya lokal menurut para ahli
3. Untuk
mengetahui macam-macam budaya lokal di indonesia
4. Untuk
mengetahui ciri-ciri budaya lokal
5. Untuk
mengetahui hubungan antar budaya lokal di indonesia
6. Untuk
mengetahui pengaruh budaya lokal terhadap budaya asing di indonesia
7. Untuk
mengetahui peranan budaya lokal mendukung ketahanan budaya nasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
budaya lokal
Kata “budaya” berasal
dari kata budaya, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi (berasal dari
bahasa sansekerta) yang mempunyai arti budi atau akal. Budi artinya akal
pikiran, sedangkan daya mempunyai arti usaha atau ikhtiar.
Dalam bahasa inggris, budaya dikenal dengan
istilah culture yang mempunyai arti budaya, yang sebenarnya istilah ini berasal
dari kata latin colere, artinya mengolah atau mengerjakan, tanah (bertani).
Budaya lokal adalah
suatu budaya yang perkembanganya didaerah-daerah dan merupakan milik suku
bangsa nusantara. Bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang multikultural
dalam suku bangsa dan budaya.
Contoh :
1. Budaya Selamatan dalam lingkaran Hidup
Manusia di Suku Bangsa Jawa (Mitoni/Tingkep, Brokohan, Puputan, Sunatan,
Perkawinan, Selamatan orang yang sudah meninggal, dll)
2. Budaya Garebeg Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat
3. Budaya Ngaben untuk masyarakat Suku Bangsa
Bali.
Budaya lokal
Indonesia terletak di wilayah yang menghampar dari ujung utara Pulau Weh sampai
ke bagian timur di Merauke. Selain itu, Indonesia terdiri atas berbagai suku
bangsa dengan keragaman budaya yang dimilikinya. Oleh karena itu bangsa Indonesia
disebut juga bangsa majemuk yang memiliki beragam budaya. Selain itu, Indonesia
memiliki letak sangat strategis dan tanah yang subur dengan kekayaan alam
melimpah ruah.
Keadaan geografis yang
strategis ini menyebabkan semua arus budaya asing bebas masuk ke Indonesia.
Hampir semua budaya setiap etnis mulai Asia sampai Eropa ada di Indonesia.
Budaya yang masuk itu memperkaya dan memengaruhi perkembangan budaya lokal yang
ada secara turun temurun.
2.2 Definisi
konsep budaya lokal menurut para ahli
a. Menurut Irwan Abdullah.
definisi kebudayaan
hampir selalu terikat pada batas-batas fisik dan geografis yang jelas.
Misalnya, budaya Jawa yang merujuk pada suatu tradisi yang berkembang di Pulau
Jawa. Oleh karena itu, batas geografis telah dijadikan landasan untuk
merumuskan definisi suatu kebudayaan lokal.
Namun, dalam proses
perubahan sosial budaya telah muncul kecenderungan mencairnya batas-batas fisik
suatu kebudayaan. Hal itu dipengaruhi oleh faktor percepatan migrasi dan
penyebaran media komunikasi secara global sehingga tidak ada budaya local suatu
kelompok masyarakat yang masih sedemikian asli.
b. Menurut Hildred
Geertz
dalam
bukunya Aneka Budaya dan Komunitas di Indonesia, di Indonesia saat ini terdapat
lebih 300 dari suku bangsa yang berbicara dalam 250 bahasa yang berbeda dan
memiliki karakteristik budaya lokal yang berbeda pula. Wilayah Indonesia
memiliki kondisi geografis dan iklim yang berbeda-beda. Misalnya, wilayah
pesisir pantai Jawa yang beriklim tropis hingga wilayah pegunungan Jayawijaya
di Provinsi Papua yang bersalju Perbedaan iklim dan kondisi geografi tersebut
berpengaruh terhadap kemajemukan budaya lokal di Indonesia.
Pada saat nenek moyang bangsa Indonesia datang secara bergelombang dari daerah Cina Selatan sekitar 2000 tahun sebelum Masehi, keadaan geografis Indonesia yang luas tersebut telah memaksa nenek moyang bangsa Indonesia untuk menetap di daerah yang terpisah satu sama lain.
Pada saat nenek moyang bangsa Indonesia datang secara bergelombang dari daerah Cina Selatan sekitar 2000 tahun sebelum Masehi, keadaan geografis Indonesia yang luas tersebut telah memaksa nenek moyang bangsa Indonesia untuk menetap di daerah yang terpisah satu sama lain.
Isolasi
geografis tersebut mengakibatkan penduduk yang menempati setiap pulau di
Nusantara tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa yang hidup terisolasi dari suku
bangsa lainnya. Setiap suku bangsa tersebut tumbuh menjadi kelompok masyarakat
yang disatukan oleh ikatan-ikatan emosional serta memandang diri mereka sebagai
suatu kelompok masyarakat tersendiri. Selanjutnya, kelompok suku bangsa
tersebut mengembangkan kepercayaan bahwa mereka memiliki asal-usul keturunan
yang sama dengan didukung oleh suatu kepercayaan yang berbentuk mitos-mitos
yang hidup di dalam masyarakat.
Kemajemukan budaya lokal di Indonesia tercermin dari keragaman budaya dan adat
istiadat dalam masyarakat. Suku bangsa di Indonesia, seperti suku Jawa, Sunda,
Batak, Minang, Timor, Bali, Sasak, Papua, dan Maluku memiliki adat istiadat dan
bahasa yang berbeda-beda.
Setiap suku bangsa tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan alam
lingkungannya. Keadaan geografis yang terisolir menyebabkan penduduk setiap
pulau mengembangkan pola hidup dan adat istiadat yang berbeda-beda. Misalnya,
perbedaan bahasa dan adat istiadat antara suku bangsa Gayo-Alas di daerah
pegunungan Gayo-Alas dengan penduduk suku bangsa Aceh yang tinggal di pesisir
pantai Aceh.
c. Menurut Soekmono.
dalam
Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I, masyarakat awal pada zaman praaksara
yang dating pertama kali di Kepulauan Indonesia adalah ras Austroloid sekitar
20.000 tahun yang lalu. Selanjutnya, disusul kedatangan ras Melanosoid Negroid
sekitar 10.000 tahun lalu. Ras yang dating terakhir ke Indonesia adalah ras
Melayu Mongoloid sekitar 2500 tahun SM pada zaman Neolithikum dan Logam. Ras
Austroloid kemudian bermigrasi ke Australia dan sisanya hidup di di Nusa
Tenggara Timur dan Papua.
Ras
Melanesia Mongoloid berkembang di Maluku dan Papua, sedangkan ras Melayu
Mongoloid menyebar di Indonesia bagian barat. Ras-ras tersebut tersebar dan
membentuk berbagai suku bangsa di Indonesia. Kondisi tersebut juga mendorong
terjadinya kemajemukan budaya local berbagai suku bangsa di Indonesia.
d. Menurut James
J. Fox
di Indonesia terdapat sekitar 250 bahasa daerah, daerah hukum adat, aneka ragam
kebiasaan, dan adat istiadat. Namun, semua bahasa daerah dan dialek itu
sesungguhnya berasal dari sumber yang sama, yaitu bahasa dan budaya Melayu
Austronesia. Di antara suku bangsa Indonesia yang banyak jumlahnya itu memiliki
dasar persamaan sebagai berikut.
· Asas-asas yang sama dalam
bentuk persekutuan masyarakat, seperti bentuk rumah dan adat perkawinan.
· Asas-asas
persamaan dalam hukum adat.
· Persamaan
kehidupan sosial yang berdasarkan asas kekeluargaan.
· Asas-asas
yang sama atas hak milik tanah.
1.3 Macam-macam
budaya lokal di indonesia.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multicultural karena masyarakatnya
terdiri dari berbagai suku bangsa dengan budayanya masing-masing yang
berbeda-beda. Oleh karena itu di Indonesia berkembang berbagai budaya local
yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Budaya local itu merupakan unsure
pembentuk budaya nasional. Sehingga keseluruhan budaya local yang berkembang di
masyarakat Indonesia merupakan budaya nasional bangsa Indonesia.
Berikut ini beberapa contoh budaya local yang
berkembang di masyarakat Indonesia:
Ø Tradisi Upacara Labuhan Merapi
(Budaya masyarakat Yogyakarta khususnya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat).
Ø Tradisi Ngaben (Budaya masyarakat
Hindu-Bali)
Ø Tradisi Batapung Tawar Maayun
(Budaya masyarakat Martapura, Amuntai, an Banjarmasin)
Ø Karaban Sapi (Budaya masyarakat
Madura)
Ø Tradisi Selamatan Dalam Lingkaran
Hidup Manusia (Budaya masyarakat Jawa)
1.4 Ciri
budaya lokal
Ciri budaya lokal
dapat dikenali dalam bentuk kelembagaan sosial yang memiliki suatu suku bangsa.
Kelembagaan sosial merupakan ikatan sosial bersama diantara anggota masyarakat
yang mengkoordinasikan tindakan sosial bersama antara anggota masyarakat.
Lembaga sosial memiliki orientasi perlakuan sosial kedalam yang sangat kuat.
Hal itu ditunjukan dengan orientasi untuk memenuhi kebutuhan lembaga sosial
tersebut. Bentuk kelembagaan sosial itu dapat dijumpai dalam sistem gotong
royong dijawa dan didalam sistem banjar atau ikatan adat dibali. Gotong royong
merupakan ikatan hubungan tolong menolong diantara masyarakat desa.
Didaerah pedesaan pola
hubungan gotong royong dapat terwujud dalam banyak asfek kehidupan. Kerja
bakti, bersih desa, dan panen bersama, merupakan beberapa contoh dari aktifitas
gotong royong yang sampai sekarang masih dapat ditemukan didaerah pedesaan. Didalam
masyarakat jawa, kebiasaan gotong royong terbagi dalam berbagai macam bentuk.
Bentuk itu diantaranya berkaitan dengan upacara siklus hidup manusia, seperti
perkawinan, kematian, dan panen yang dikemas dalam bentuk selamatan.
1.5 Hubungan
antar budaya lokal di indonesia
Bangsa indonesia
merupakan kesatuan dari bangsa yang majemuk, artinya bangsa indonesia terdiri
atas berbagai suku bangsa dengan berbagai kebudayaan Menurut hasil penelitian
van vollenhoven, aneka ragam suku bangsa yang bermukim diwilayah indonesia
diklasifikasikan berdasarkan sistem lingkaran-lingkaran hukum adat yang
meliputi 19 daerah, yaitu:
1. Aceh
2. Gayoh-
alas dan batak, Nias dan batu
3. Minang
kabau dan mentawai
4. Sumatera
selatan dan enggano
5. Melayu
6. Bangka dan belitung
7. Kalimantan
8. Sangir talaut
9. Gorontalo
10. Sulawesi selatan
11. Toroja
12. Tarnate
13. Ambon-maluku dan kepulauan barat daya
14. Irian
15. Timur
16. Bali dan lombok
17. Jawa tengah dan jawa timur
18. Surakarta dan jogjakarta
19. Jawa barat
·
. Hubungan bahasa
Hubungan antar
kebudayaan lokal, tercermin dalam bentuk persebaran bahasa daerah, sebagai
bentuk persebaran unsur budaya lokal. Hal itu sebagai dampak interaksi sosial
antara kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaan.
Misalnya penduduk suku
bangsa jawa yang tinggal berbatasan dengan wilayah suku bangsa sunda(jawa
barat) antara lain cilacap dan brebes, memiliki ragam bahsa yang merupakan
perpaduan antara bahasa jawa dan sunda. Demikian halnya penduduk suku bangsa
jawa yang berbatasan dengan wilayah madura , memiliki ragam bahasa yang
menunjukkan perpaduan antara bahasa jawa dan madura.
Perpaduan bahas
tersebut tercermin dalam bentuk logat atau dialek. Dialek bahasa jawa penduduk
brebes berbeda dengan dialek bahasa jawa penduduk semarang, berbeda dengan
penduduk solo dan berbeda pula dengan penduduk surabaya, meskipun mereka
sama-sama menggunakan bahasa jawa. Di era kehidupan sekarang ini, khususnya
dikalangan remaja, pemakaian dialek bahasa betawi seperti gua (saya), lu(kamu),
uda (sudah), bantuin dong (tolong dibantu).
1. Hubungan
sistem kesenian
Hubungan yang terjalin
antar kebudayaan lokal dapat terlihat pada unsur kesenian. Jalinan interaksi
sosial antar suku bangsa, bisa terjadi melalui kegiatan expansi, migrasi,
maupun perdagangan. Misal perkembangan seni pertunjukan wayang, tidak hanya
terbatas dilingkungan masyarakat jawa saja melainkan dapat dijumpai pada
masyarakat sunda dan bali meskipun berbeda jenisnya.
Demikian halnya dengan tari topeng.
Perkembangan tari topeng dapat dijumpai dalam kebudayaan masyarakat betawi,
sunda, jawa tengah, timur, dan bali.
2. Hubungan
sistem tekhnologi
Meningkatnya peradaban
suatu suku bangsa sekaligus menandai proses perubahan kebudayaan lokal. Pola
kehidupan masyarakat yang dinilai lebih maju berpengaruh terhadap pola
kehidupan masyarakat yang tingkat peradabanya masih sederhana. Melalui proses
migrasi maupun interaksi perdagangan, telah terjadi saling mempengaruhi
terhadap kebudayaan lokal. Misal kehidupan suku terasing yang hidup dipedalaman
akhirnya akan mampu menyesuaikan dengan pola kehidupan masyarakat luar yang
modern, setelah mereka membuka diri menjalin interaksi sosial dengan masyarakat
luar. Dibidang tekhnologi penyesuaian tersebut dapat berupa alat rumah tangga
dan pakaian.
1.6 Pengaruh
budaya lokal terhadap budaya asing di indonesia.
Pengaruh budaya asing
terjadi pertama kali saat suatu bangsa berinteraksi dengan bangsa lain
misalnya: melalui perdagangan dan penjajahan. Dalam proses interaksi tersebut
terjadi saling mempengaruhi unsur budaya antar bangsa. Pada awalnya perhatian
para sarjana antropologi untuk memahami bagaimana unsur kebudayaan asing bisa
masuk ke indonesia adalah melalui penelusuran sejarah mengenai kedatangan
bangsa-bangsa asing ke indonesia yang bertujuan untuk melakukan kolonelisasi.
Pada masa kolonial belanda diterapkan sistem administrasi, seperti kelurahan,
desa, dan dusun yang sampai sekarang masih tetap berlaku.
1.7 Peranan
budaya lokal mendukung ketahanan budaya nasional
Dalam menganalisa
permasalahan budaya lokal yang harus ditingkatkan demi memperkokoh budaya
nasional dapat menggunakan rumus SWOT sehingga kita dapat menganalisa dari
semua sudut pandang agar dapat mengetahui apa saja kelemahan yang kita miliki
sehingga kita dapat mencari jalan keluarnya, mempertahankan setiap kekuatan
budaya lokal yang telah kita miliki, peluang yang ada yang dapat kita
manfaatkan dan tantang-tantangan yang harus kita hadapi sehingga kita dapat
mempersiapkan diri akan datangnya kemungkinan tentang yang menghadang.
a. Kekuatan
Keberagaman budaya
yang ada di indonesia sudah dikenal luas di seantero bumi ini dan seakan
menjadi primadona diantara seluru kebudayaan yang ada. Kelebihan ini
tentunyatelah membuat indonesia menjadi objek wisata penelitian maupun tempat
untuk belajar dalam pengembangan ilmu budaya.
b. Kelemahan
Seluruh dunia tahu
betapa indonesia kaya dengan kebudayaan.mulai dari bahasa, tari-tarian sampai
lagu.setiap daera di indonesia memiikinya dengan kehasan masing-masing namun,
dengan hasana kebudayaan begitu luas bangsa indonesia ditantang. Pada era globalisasi
kini nilai-nilai serta budaya dari luar dapat dengan mudah merasuk kerana
kehidupan berbangsa indonesia.
c. Peluang
Inisiatif dalam
melakukan penetrasi penciptraan bangsa ini kedepannya akan sangat berpengaruh
dalam perkembangan kemajuan budaya nasional di mata dunia, dimana hal ini akan
memberikan dampak positif yang akan membuat indonesia menjadi salah satu pusat
cagar budaya dunia.
d. Tantangan
Di era globalisasi
seperti sekarang ini sangat sulit untuk dapat melestarikan budaya nasional,
dimana hal ini menjadi sebuah permasalahan yang amat sulitt untuk dicarikan
jalan keluarnya. Tentu hal ini menjadi masalah yang amat besar bagi negara ini
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata “budaya” berasal
dari kata budaya, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi (berasal dari
bahasa sansekerta) yang mempunyai arti budi atau akal. Budi artinya akal
pikiran, sedangkan daya mempunyai arti usaha atau ikhtiar.
Dalam bahasa inggris, budaya dikenal dengan
istilah culture yang mempunyai arti budaya, yang sebenarnya istilah ini berasal
dari kata latin colere, artinya mengolah atau mengerjakan, tanah (bertani).
Budaya lokal adalah suatu budaya yang
perkembanganya didaerah-daerah dan merupakan milik suku bangsa nusantara.
Bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang multikultural dalam suku bangsa
dan budaya
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multicultural karena masyarakatnya
terdiri dari berbagai suku bangsa dengan budayanya masing-masing yang
berbeda-beda. Oleh karena itu di Indonesia berkembang berbagai budaya local
yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Budaya local itu merupakan unsure
pembentuk budaya nasional. Sehingga keseluruhan budaya local yang berkembang di
masyarakat Indonesia merupakan budaya nasional bangsa Indonesia.
1.2 Kritik
dan saran
Dalam makalah ini
penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat memahami cara menyusun materi
pembelajaran dan metode pembelajaran bahasa arab sebagai bahasa asing, disini
penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, dikarenakan penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.
0 komentar:
Posting Komentar