Aspek
Desain Produk
Menurut Kotler dan
Amstrong (2008) desain produk adalah
konsep yang lebih besar dari sekedar gaya. Gaya bisa menarik perhatian atau
membosankan dan juga gaya hanya mendeskripsikan penampilan produk. Gaya yang
sensasional selain bisa menarik perhatian juga bisa menghasilkan estetika yang
indah, tetapi gaya tersebut belum tentu bisa membuat kinerja produk menjadi
lebih baik. Sedangkan desain produk bukan hanya sekedar penampilan luar, desain
produk adalah jantungnya sebuah produk.
Peluang Usaha
Peluang usaha merupakan kesempatan yang dimiliki baik
kelompok maupun individu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
melakukan usaha. Desain produk merupakan suatu pengembangan produk yang
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Desain sangat
berhubungan erat dengan peluang yang dimiliki suatu perusahaan. Karena desain
merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik konsumen dalam memilih suatu
produk.
Dalam menentukan desain produk, desainer
produk industri dalam perancangan sebuah produk, desainer produk harus memiliki
pengetahuan dan riset yang baik sebelum merancang sebuah produk, proses
tersebut membutuhkan waktu yang
kadang-kadang tidak singkat dalam perancangannya. Ketajaman berpikir dan
membaca peluang sangatlah dominan dalam menentukan rating desainer tersebut.
Konesep
Perancangan Produk
Produk dibuat
supaya dapat menjalankan fungsinya, yaitu untuk membantu dan meringankan kegiatan
dalam kehidupan manusia Keberadaaan produk di dunia memiliki siklus kehidupan,
siklus kehidupan tersebut terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap identifikasi kebutuhan produk.
2. Tahap Perancangan dan pengembangan
3. Tahap Pembuatan dan Distribusi
4. Tahap Penggunaan atau Pemanfaatan Produk .
5. Tahap Pemusnahan Produk.
Kebutuhan akan
suatu produk pada umumnya tidak ditemukan oleh perancang, namun ditemukan oleh
bagian pemasaran dan bagianbagian lainnya di perusahaan. Kebutuhan tersebut
dapat berupa pesanan dari perusahaan lain atau instansi lain untuk dibuatkan
suatu produk, atau ditemukan ketika melakukan survei pasar yang menghasilkan
kesimpulan perlunya dibuat suatu produk yang dapat dijual di pasar. Kebutuhan
akan produk tersebut kemudian diberikan
ke tim perancang untuk membuat rancangan
produknya. Pada proses perancangan tersebut berlangsung dengan melalui
kegiatan-kegiatan dalam fase-fase yang berurutan, yaitu :
1. Fase definisi proyek, perencanaan proyek, analisis
masalah, dan
penyusunan spesifikasi teknis produk.
2. Fase perancangan konsep produk.
3. Fase perancangan produk.
4. Fase penyusunan dokumen untuk pembuatan produk
Pemilihan desain
produk
Desain produk (product design) adalah proses
menentukan karakteristik dan fitur unik dari produk. Pemilihan proses (process selection) adalah
pengembangan proses yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut.
Manufakturabilitas (manufacturability) adalah kemudahan dalam memproduksi produk, yang mencakup
kemudahan dalam mendesain produk, mempersiapkan peralatan dan bahan baku, serta
menyediakan keahlian tenaga kerja. Berikut ini merupakan proses desain
produk.
1.
Pengembangan Ide (Idea Development)
Ide terhadap produk dapat muncul dari dalam
perusahaan – seperti manajer produk atau teknisi – maupun dari luar perusahaan
– seperti pelanggan, pesaing, pemasok, dll–. Riset pasar (market research) mengumpulkan
informasi dari pelanggan dengan mempelajari selera dan pola pembelian
pelanggan. Pembandingan (benchmarking) mempelajari
praktik kerja dari perusahaan terbaik dan membandingkan kinerja diri dengan
kinerja mereka. Reverse engineering adalah metode dengan membeli produk pesaing dan membongkarnya
untuk mempelajari komponen dan fitur produk
2.
Penyaringan Produk (Product Screening)
Selanjutnya tim penyaringan melakukan evaluasi terhadap
realisasi ide produk menurut fungsi bisnis utama, seperti keuangan, pemasaran,
dan operasi.Salah satu teknik yang digunakan adalah break-even analysis.
Teknik ini menghitung jumlah produk yang harus dijual perusahaan agar menutupi
biaya produksinya.
3.
Desain
Awal dan Pengujian (Prelimenary Design and Testing)
Pada tahap ini, desain produk yang telah
dipilih diwujudkan dalam bentuk prototipe. Prototipe tersebut diuji, dan hasil
pengujian digunakan untuk merubah desain produk. Proses dilanjutkan dengan
merevisi dan membuat ulang prototipe sesuai desain yang baru. Proses ini
diulang beberapa kali hingga seluruh kesalahan mayor diperbaiki. Pada tahap ini
perlu pertimbangan terhadap biaya dan waktu untuk jumlah pengujian ulang yang
dilakukan.
4.
Desain
Akhir (Final Design)
Merupakan tahap perancangan akhir yang
menguraikan antara lain, spesifikasi produk akhir, intruksi pemrosesan,
pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan baku yang digunakan, serta
pengaturan produksi lainnya.
Kesimpulan :
Desain
sangat mempengaruhi dalam peluang yang dimiliki oleh pelaku usaha. Baik desain
industri, desain produk, maupun desain kemasan agar memiliki daya tarik yang
tinggi terhadap konsumen. Desain tidak bisa sembarang dibuat, desainer desain
harus lah melakukan research terhadap konsep desain yang akan dibuat.
Referensi :
Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip
Pemasaran,Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Harsokoesoemo, H. 2004. Pengantar
Perancangan Teknik (Perancangan Produk). Bandung: ITB.
Aspek produksi dan teknologi
Pemilihan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan teknologi,
biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara,
sehingga teknologi yang dipilih juga perlu ditentukan secara jelas. Patokan
umum yang dapat dipakai seperti dengan mengetahui seberapa jauh derajat
mekanisasi yang diinginkan juga manfaat ekonomi yang kelak diharapkan.
Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa terus
berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya dapat
berdampak pada efisiensi yang tinggi dalam proses produksi sekaligus
menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain terdapat keuntungan
ada juga kelemahan – kelemahan dalam hal perkembangan teknologi itu sendiri
yang harus diketahui.
Perancangan Proses Produksi
Proses produksi yaitu
mulai dari membuat produk, sampai pada kemasan yang siap dilakukan. Contoh pada
proses produksi yang digunakan jika pabrik menangani berbagai macam proses yang
berbeda. Misalnya dalam satu set rangkaian peralatan tertentu disusun untuk memproses
satu batch produk tertentu, lalu dihentikan dan di set kembali untuk memproses
jenis produk lain yang berbeda. Peralatannya tentu terdiri dari mesin – mesin
yang berfungsi multipurpose agar lebih fleksibel, dan dapat memenuhi lebih dari
satu variasi produk. Persoalan-persoalan dalam proses prosduksi/operasi
ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun, Persoalan-persoalan itu akan
dipilah-pilah, dan disesuaikan dalam studi kelayakan bisnis. Untuk Proses
manufaktur, persoalan – persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai
dengan masalah manajemen operasional diatas, sebagai berikut.
1. Pemilihan strategi
produksi
Agar barang/jasa yang diproduksi akan
memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan
penelitian pasar dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasran ini,
berikutnya akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk
dibuat, selanjutnya akan dikaji pula kaitanya dengan aspek-aspek yang lain,
seperti aspek keuangan dan seterusnya.
2.
Pemilihan dan perencanaan produksi
Setelah beberapa alternatif ide produk
tersaring,selanjutnya akan dikaji produk ( beberapa produk ) apa yang menjadi
prioritas untuk diproduksi.
3.
Perencanaan kualitas
Kualitas produk merupakan hal penting bagi
konsumen. Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas
produk dari tiap dimensi kualitasnya.
Penentuan mesin dan peralatan
Pemilihan teknologi pada proses produksi
berarti memilih proses untuk menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis
teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut. Setelah
keputusan pemilihan dijatuhkan, tindakan selanjutnya adalah menentukan denah,
jenis peralatan, fasilitas penunjang, dan desain engineering yang diperlukan
dalam menunjang kegiatan produksi sesuai dengan studi kelayakan yang
direncanakan.
Tata letak pabrik
Lokasi merupakan salah satu faktor penting dalam
pengambilan keputusan suatu usaha, karena sangat berpengaruh terhadap biaya
produksi dan biaya operasional lain. Diperlukan analisis lokasi berkaitan
dengan penetuan lokasi dan ketersediaan fasilitas secara umum yang mendukung
operasi perusahaan di lokasi tersebut.
Tata letak menjadi penting karena jika memunculkan
hambatan dan bisa meningkatkan biaya produksi, menjadikan penghamburan sumber
daya yang sia-sia, tata letak yang ada, penumpukan produk-produk, serta
menghambat produksi maka perlu dilakukan pembenahan tata letak.
Tata letak mesin-mesin dalam pabrik diatur sebaik mungkin
dengan mempertimbangkan sistem produksi, efesiensi ruang, argonomik,
keselamatan kerja dan keamanan kerja. Layout pabrik disusun berdasarkan
kriteria sebagai berikut :
1.
Product Oriented Layout, yaitu pengaturan tata letak mesin atau work
station menurut urutan proses produksi, mulai dari proses bahan baku sampai
barang jadi dan pengemasan. Layout ini banyak digunakan pada pabrik dengan
proses produksi berkesinambungan (continuous production process). Transportasi
material dari satu alat produksi ke mesin lainnya dengan menggunakan ban
berjalan (conveyor).
2.
Process oriented layout, yaitu penelompokan operasi kegiatan,
mesin-mesin, peralatan dan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan yang sama pada
satu areal tertentu di dalam pabrik. Pendekatan ini disebut juga sebagai
functional layout.
Rencana Produksi
Setelah beberapa alternatif pilihan ide produk sudah
tersaring, maka selanjutnya akan dikaji mengenai produk atau beberapa
produk, apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Umumnya, untuk
menetapkan produk tersebut akan dilakukan melalui tahapan – tahapan pekerjaan ,
tahapan itu meliputi diantaranya:
1.
Menentukan Ide Produk
dan Seleksi
2.
Membuat Desain Produk
Awal
3.
Membuat Prototipe dan
Pengujian
4.
Implementasi
Kesimpulan :
Aspek diatas yaitu aspek produksi dan teknologi memiliki
peran yang penting dalam proses produksi. Karena dalam aspek ini dijelaskan
mengenai bagaimana pemilihan produk, pemilihan teknologi yang cocok untuk suatu
produk, pemilihan mesin dan peralatan produksi, layout dari pabrik produksi,
serta rencana produksi produk yang akan diproduksi yang mana beberapa hal tersebut
berkesinambungan terhadap kelancaran proses produksi suatu produk. Sehingga produksi
yang berlajan dapat efektif dan efisien.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar