Pembiayaan
Usaha
Masalah
dalam pencarian modal usaha
Masalah yang berkaitan dengan
kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan dalam pencarian modal usaha
antara lain sebagai berikut.
1. Kinerja
atau Konsep Perusahaan yang Meragukan
Alasan
utama menolak pembiayaan perusahaan yang sudah ada atau baru mulai adalah
konsep atau kinerja perusahaan yang meragukan atau buruk. Dua unsur yang
mendasari ketidak-minatan dari pemodal adalah risiko bisnis yang terlalu tinggi
dan terlalu rendahnya tingkat keuntungan dan tingkat pengembalian dari modal
yang ditanam.
2. Kegagalan
Perusahaan untuk Menindak-lanjuti
Kegagalan
untuk menindak-lanjuti adalah alasan bagi kegagalan perusahaan mendapatkan
modal. Umumnya perusahaan melakukan kontrak awal tanpa mempersiapkan memorandum
penempatan pribadi. Wirausahawan hendaknya tidak mendekati investor dengan cara
yang mendadak. Pendekatan tersebut akan menimbulkan kesan negatif kearah
manajemen perusahaan, yang memperlihatkan kurangnya kemampuan untuk menggunakan
modal atau ekspansi modal secara efisien.
Pencarian
dana hendaknya dimulai sejak awal. Biasanya diperlukan 2 sampai 3 bulan untuk
mencari sumber, membantu investor di dalam menganalisa, dan menyusun
persetujuan. Banyak perusahaan yang mengabaikan waktu untuk melakukan
perundingan yang berhasil.
3. Kurangnya Pengalaman dan Ketajaman Bisnis
Terdapat
ungkapan di antara pemodal bahwa investasi dilakukan pada manusia, bukannya
perusahaan atau konsep. Sementara wirausahawan dalam persamaan
“wirausahawan-gagasanuang” adalah penting karena kesulitan dalam pengukuran
kinerja manajemen terpisah dari kinerja laba. Manajemen yang lemah adalah
faktor utama dalam perhitungan laba yang rendah dan risiko yang tinggi, akan
tetapi kinerja laba bisa ditelaah, sementara kualitas manajemen hanya bisa diperkirakan.
Seorang
investor hanya akan berhubungan dengan keberhasilan individu tim manajemen
sebelum usaha yang diusulkan, pengalaman bisnis, dan kedalaman manajemen dalam
bidangbidang penting.
Kurangnya
kepercayaan investor mungkin timbul dari sikap bahwa bakat manajemen adalah
promosional, bukan operasional; bahwa manajemen tidak mempunyai keahlian dalam
faktor-faktor penting bagi keberhasilan usahanya; bahwa keterampilan finansial
kurang gigih; tidak mampu bergulat dengan tekanan; bahwa manajemen tidak jujur;
bahwa manajemen tidak kreatif dan imajinatif; atau bahwa manajemen tidak
realistis.
Keinginan
untuk bekerja dengan kelompok pemodal dengan cara yang bisa diterapkan bisa
membantu membuat laporan yang dibutuhkan. Kelompok investor juga perlu mengetahui
masalah yang dihadapi dan diatasi oleh manajemen dan untuk melihat bakat-bakat
manajemen dengan terbuka.
4. Preferensi
dari Pemodal
Kesulitan
yang diuraikan di atas berasal dari proyek aau manajemen. Tidak semua kegagalan
kesepakatan disebabkan kelemahan pada usulan bisnis. Banyak masalah yang
berkaitan dengan pemodal yang menyebabkan kegagalan tercapainya kesepakatan.
Masalah-masalah tersebut antara lain.
a. Kesepakatan
yang disetujui terlalu kecil. Investasi besar dan investasi kecil membutuhkan
penelitian usulan yang sama besarnya. Terbatas hasil yang mungkin dari
investasi kecil menyebabkan investasi tersebut dianggap terlalu kecil untuk
dipertimbangkan lebih lanjut.
b. Penggunaan
dana investasi yang dipertanyakan oleh investor, misalkan sejumlah besar dana investasi
digunakan untuk pengiklanan produk yang belum teruji.
c. Kelompok
pemodal tidak menyukai bidang investasi, perusahaan mungkin beroperasi pada
industri yang berfluktuasi, perusahaan bergantung pada tawaran kompetitif.
d. Terlalu
banyak masalah yang perlu dipecahkan secara langsung sebelum investasi yang
tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan disepakati.
5. Kurangnya
Hubungan dengan Sumber-sumber Modal
Banyak
pemodal menempati kantor yang tidak mempunyai papan nama, nomor telepon, dan
tertutup terhadap publisitas. Keadaan semacam ini akan mempersulit wirausahawan
menemukan pemodal bagi usaha barunya. Biasanya wirausahawan akan mendekati
bankir, notaris, akuntan untuk membantu mendapatkan orang yang mau memberikan
modal kepada usaha barunya.
Pembiayaan
Bisnis
Pilihan untuk pembiayaan utang atau
modal berdasarkan hal berikut ini:
1. Kemampu-labaan
potensial. Apakah peminjaman dapat meningkatkan potensi tingkat pengembalian
yang lebih tinggi pada modal sendiri pemilik, menyingkap perusahaan pada resiko
keuangan yang lebih tinggi.
2. Risiko
keuangan. Investasi modal sendiri pemilik membatasi potensi pengembalian modal
sendiri, resiko keuangan lebih rendah bagi perusahaan.
3. Pemungutan
suara. Peningkatan modal sendiri melalui pinjamana yang mensyaratkan pemilik
untuk membagi pengawaasannya dengan pihak investor luar.
Sumber
Pemodalan
Terdapat 2 Sumber Pemodalan usaha.
Diantaranya sebagai berikut.
1. Pendanaan
Ekuitas.
Pendanaan
ekuitas dapat diperoleh dari tabungan individu, teman/saudara investor
perorangan, perusahaan besar, perusahaan modal ventura dan perorangan.
2. Pendanaan
dari utang
Pendanaan
dari utang yaitu merupakan pendanaan yang berasal dari pinjaman baik, pinjaman dari teman, pemasok,
pemberi pinjaman berbasis asset, bank-bank komersial, program yang didukung
oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat, perusahaan besar
dan perusahaan modal ventura.
Ada
berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai dari koperasi simpan
pinjam sampai dengan rumah gadai. Selain itu kredit usaha yang ditawarkan oleh
bank–bank pun semakin hari kian menggoda.
Berikut
ini akan dibahas secara singkat mengenai sumber–sumber dana yang bisa
menyediakan modal untuk usaha.
a. Dana
Pribadi
Berasal
dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang–barang berharga dan sebagainya.
Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang paling murah karena tidak
dikenakan beban bunga. Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas.
b. Dana
dari sistem gadai
Dapat
diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke lembaga formal
maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk mendapatkan dana ini
relatif sederhana, keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya terbatas
dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif pendek.
c. Pinjaman kepada lembaga non-formal
Dana
didapatkan dari pinjaman arisan keluarga atau kelompok pertemanan. Caranya
sederhana namun jangka waktu pinjaman juga relatif pendek.
d. Bermitra
/ berpartner
Mendapatkan
pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali usaha, atau pendanaan dari
lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa diperoleh melalui usaha modal
ventura. Dana semacam ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan
kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat sangat besar. Kekurangannya adalah
proses mendapatkannya sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk
keperluan dana yang sangat mendesak.
Analisa
Peluang Pokok dan Penilaian Perusahaan
Analisa peluang merupakan suatu
teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai
posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak
menderita rugi). Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang
mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan
berbagai tingkat produksi. Terdapat unsur dasar analisa pulang pokok
diantaranya sebagai berikut.
1. Biaya
tetap
Biaya
tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) adalah biaya tetap yang
berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur organisasi pokok
dalam suatu perusahaan (penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan,
asuransi)
2. Biaya
variabel
Biaya
variabel merupakan biaya secara total berubah seiring dengan perubahan tingkat
aktivitas atau volume yang terkait.
3. Biaya
total
Biaya
total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk.
4. Pendapatan
total
Pendapatan
total adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau
outputnya.
5. Keuntungan
Keuntungan adalah
perbedaan antara hasil dengan belanja.
6. Kerugian
Merupakan
masalah utama yang harus dihadapi oleh wirausahaan oleh karenanya para
pengusaha harus tau titik kelemahannya
7. Titik
pulang pokok
Titik
pulang pokok yaitu dimana perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dan tidak
mendapatkan kerugian.
Sebuah perusahaan perlu melakukan
penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan
penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan,
diantaranya seperti berikut.
a. Laporan
Laba/Rugi
b. Laporan
laba/rugi adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang
menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu
periode akuntansi.
c. Laporan
Neraca
d. Laporan
neraca merupakan salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang
e. menunjukan
keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu
dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
f. Laporan
Perubahan Modal
g. Laporan
perubahan modal merupakan salah satu bentulk laporan keungan yang memberikan
informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa
periode tertentu.
h. Laporan
Arus Kas
i. Laporan
arus kasmenggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan
dari kegiatan perusahaan tersebut.
Kesimpulan :
Alasan
utama menolak pembiayaan perusahaan yang sudah ada atau baru mulai adalah
konsep atau kinerja perusahaan yang meragukan atau buruk. Kegagalan untuk
menindak-lanjuti adalah alasan bagi kegagalan perusahaan mendapatkan modal.
Biasanya diperlukan 2 sampai 3 bulan untuk mencari sumber, membantu investor di
dalam menganalisa, dan menyusun persetujuan. Banyak perusahaan yang mengabaikan
waktu untuk melakukan perundingan yang berhasil. Terdapat ungkapan di antara
pemodal bahwa investasi dilakukan pada manusia, bukannya perusahaan atau
konsep.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar