Senin, 30 Maret 2020

Aspek Desain Produk dan Aspek Produk dan Teknologi

| |


Aspek Desain Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) desain produk adalah konsep yang lebih besar dari sekedar gaya. Gaya bisa menarik perhatian atau membosankan dan juga gaya hanya mendeskripsikan penampilan produk. Gaya yang sensasional selain bisa menarik perhatian juga bisa menghasilkan estetika yang indah, tetapi gaya tersebut belum tentu bisa membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Sedangkan desain produk bukan hanya sekedar penampilan luar, desain produk adalah jantungnya sebuah produk.


Peluang Usaha
Peluang usaha merupakan kesempatan yang dimiliki baik kelompok maupun individu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melakukan usaha. Desain produk merupakan suatu pengembangan produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Desain  sangat berhubungan erat dengan peluang yang dimiliki suatu perusahaan. Karena desain merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik konsumen dalam memilih suatu produk.
Dalam menentukan desain produk, desainer produk industri dalam perancangan sebuah produk, desainer produk harus memiliki pengetahuan dan riset yang baik sebelum merancang sebuah produk, proses tersebut  membutuhkan waktu yang kadang-kadang tidak singkat dalam perancangannya. Ketajaman berpikir dan membaca peluang sangatlah dominan dalam menentukan rating desainer tersebut.
Konesep Perancangan Produk
Produk dibuat supaya dapat menjalankan fungsinya, yaitu untuk membantu dan meringankan kegiatan dalam kehidupan manusia Keberadaaan produk di dunia memiliki siklus kehidupan, siklus kehidupan tersebut terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap identifikasi kebutuhan produk.
2. Tahap Perancangan dan pengembangan
3. Tahap Pembuatan dan Distribusi
4. Tahap Penggunaan atau Pemanfaatan Produk .
5. Tahap Pemusnahan Produk.
Kebutuhan akan suatu produk pada umumnya tidak ditemukan oleh perancang, namun ditemukan oleh bagian pemasaran dan bagianbagian lainnya di perusahaan. Kebutuhan tersebut dapat berupa pesanan dari perusahaan lain atau instansi lain untuk dibuatkan suatu produk, atau ditemukan ketika melakukan survei pasar yang menghasilkan kesimpulan perlunya dibuat suatu produk yang dapat dijual di pasar. Kebutuhan akan produk tersebut kemudian diberikan
ke tim perancang untuk membuat rancangan produknya. Pada proses perancangan tersebut berlangsung dengan melalui kegiatan-kegiatan dalam fase-fase yang berurutan, yaitu :
1. Fase definisi proyek, perencanaan proyek, analisis masalah, dan
penyusunan spesifikasi teknis produk.
2. Fase perancangan konsep produk.
3. Fase perancangan produk.
4. Fase penyusunan dokumen untuk pembuatan produk
Pemilihan desain produk
Desain produk (product design) adalah proses menentukan karakteristik dan fitur unik dari produk. Pemilihan proses (process selection) adalah pengembangan proses yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Manufakturabilitas (manufacturability) adalah kemudahan dalam memproduksi produk, yang mencakup kemudahan dalam mendesain produk, mempersiapkan peralatan dan bahan baku, serta menyediakan keahlian tenaga kerja. Berikut ini merupakan proses desain produk.
1.     Pengembangan Ide (Idea Development)
Ide terhadap produk dapat muncul dari dalam perusahaan – seperti manajer produk atau teknisi – maupun dari luar perusahaan – seperti pelanggan, pesaing, pemasok, dll–. Riset pasar (market research) mengumpulkan informasi dari pelanggan dengan mempelajari selera dan pola pembelian pelanggan. Pembandingan (benchmarking) mempelajari praktik kerja dari perusahaan terbaik dan membandingkan kinerja diri dengan kinerja mereka. Reverse engineering adalah metode dengan membeli produk pesaing dan membongkarnya untuk mempelajari komponen dan fitur produk
2.     Penyaringan Produk (Product Screening)
Selanjutnya tim penyaringan melakukan evaluasi terhadap realisasi ide produk menurut fungsi bisnis utama, seperti keuangan, pemasaran, dan operasi.Salah satu teknik yang digunakan adalah ­break-even analysis. Teknik ini menghitung jumlah produk yang harus dijual perusahaan agar menutupi biaya produksinya.
3.     Desain Awal dan Pengujian (Prelimenary Design and Testing)
Pada tahap ini, desain produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk prototipe. Prototipe tersebut diuji, dan hasil pengujian digunakan untuk merubah desain produk. Proses dilanjutkan dengan merevisi dan membuat ulang prototipe sesuai desain yang baru. Proses ini diulang beberapa kali hingga seluruh kesalahan mayor diperbaiki. Pada tahap ini perlu pertimbangan terhadap biaya dan waktu untuk jumlah pengujian ulang yang dilakukan.
4.      Desain Akhir (Final Design)
Merupakan tahap perancangan akhir yang menguraikan antara lain, spesifikasi produk akhir, intruksi pemrosesan, pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan baku yang digunakan, serta pengaturan produksi lainnya.
Kesimpulan     :
Desain sangat mempengaruhi dalam peluang yang dimiliki oleh pelaku usaha. Baik desain industri, desain produk, maupun desain kemasan agar memiliki daya tarik yang tinggi terhadap konsumen. Desain tidak bisa sembarang dibuat, desainer desain harus lah melakukan research terhadap konsep desain yang akan dibuat.
Referensi         :
Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran,Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Harsokoesoemo, H. 2004. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk). Bandung: ITB.

Aspek produksi dan teknologi


Pemilihan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih juga perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai seperti  dengan mengetahui seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan juga manfaat ekonomi yang kelak diharapkan.
Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya dapat berdampak pada efisiensi yang tinggi dalam proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain terdapat keuntungan ada juga kelemahan – kelemahan dalam hal perkembangan teknologi itu sendiri yang harus diketahui.

Perancangan Proses Produksi
Proses produksi yaitu mulai dari membuat produk, sampai pada kemasan yang siap dilakukan. Contoh pada proses produksi yang digunakan jika pabrik menangani berbagai macam proses yang berbeda. Misalnya dalam satu set rangkaian peralatan tertentu disusun untuk memproses satu batch produk tertentu, lalu dihentikan dan di set kembali untuk memproses jenis produk lain yang berbeda. Peralatannya tentu terdiri dari mesin – mesin yang berfungsi multipurpose agar lebih fleksibel, dan dapat memenuhi lebih dari satu variasi produk. Persoalan-persoalan dalam proses prosduksi/operasi ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun, Persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah, dan disesuaikan dalam studi kelayakan bisnis. Untuk Proses manufaktur, persoalan – persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai dengan masalah manajemen operasional diatas, sebagai berikut.
1.     Pemilihan strategi produksi
Agar barang/jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasran ini, berikutnya akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji pula kaitanya dengan aspek-aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.
2.     Pemilihan dan perencanaan produksi
Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring,selanjutnya akan dikaji produk ( beberapa produk ) apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi.
3.     Perencanaan kualitas
Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen. Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi kualitasnya.
Penentuan mesin dan peralatan
Pemilihan teknologi pada proses produksi berarti memilih proses untuk menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut. Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan, tindakan selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan, fasilitas penunjang, dan desain engineering yang diperlukan dalam menunjang kegiatan produksi sesuai dengan studi kelayakan yang direncanakan.
Tata letak pabrik
Lokasi merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan suatu usaha, karena sangat berpengaruh terhadap biaya produksi dan biaya operasional lain. Diperlukan analisis lokasi berkaitan dengan penetuan lokasi dan ketersediaan fasilitas secara umum yang mendukung operasi perusahaan di lokasi tersebut.
Tata letak menjadi penting karena jika memunculkan hambatan dan bisa meningkatkan biaya produksi, menjadikan penghamburan sumber daya yang sia-sia, tata letak yang ada, penumpukan produk-produk, serta menghambat produksi maka perlu dilakukan pembenahan tata letak.
Tata letak mesin-mesin dalam pabrik diatur sebaik mungkin dengan mempertimbangkan sistem produksi, efesiensi ruang, argonomik, keselamatan kerja dan keamanan kerja. Layout pabrik disusun berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1.     Product Oriented Layout, yaitu pengaturan tata letak mesin atau work station menurut urutan proses produksi, mulai dari proses bahan baku sampai barang jadi dan pengemasan. Layout ini banyak digunakan pada pabrik dengan proses produksi berkesinambungan (continuous production process). Transportasi material dari satu alat produksi ke mesin lainnya dengan menggunakan ban berjalan (conveyor).
2.     Process oriented layout, yaitu penelompokan operasi kegiatan, mesin-mesin, peralatan dan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan yang sama pada satu areal tertentu di dalam pabrik. Pendekatan ini disebut juga sebagai functional layout.
Rencana Produksi
Setelah beberapa alternatif pilihan ide produk sudah tersaring, maka selanjutnya akan dikaji mengenai produk  atau beberapa produk,  apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Umumnya, untuk menetapkan produk tersebut akan dilakukan melalui tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu meliputi diantaranya:
1.              Menentukan Ide Produk dan Seleksi
2.              Membuat Desain Produk Awal
3.              Membuat Prototipe dan Pengujian
4.              Implementasi

Kesimpulan     :
Aspek diatas yaitu aspek produksi dan teknologi memiliki peran yang penting dalam proses produksi. Karena dalam aspek ini dijelaskan mengenai bagaimana pemilihan produk, pemilihan teknologi yang cocok untuk suatu produk, pemilihan mesin dan peralatan produksi, layout dari pabrik produksi, serta rencana produksi produk yang akan diproduksi yang mana beberapa hal tersebut berkesinambungan terhadap kelancaran proses produksi suatu produk. Sehingga produksi yang berlajan dapat efektif dan efisien.
Referensi         :

0 komentar:

top

Posting Komentar

Gunadarma University

Cute Hello Kitty Kaoani
desiayyy. Diberdayakan oleh Blogger.
 
 

malaaayu | Designed by: Compartidísimo
Images by: Scrappingmar©