Jumat, 13 Maret 2020

Dasar-Dasar Kewirausahaan

| |



Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira dapat diartikan sebagai teladan, pejuang, dan berwatak agung sedangkan usaha dapat diartikan bekerja atau berbuat sesuatu. Secara umum kewirausahaan dapat diartikan sebagai proses untuk mengejar atau mencapai suatu tujuan dengan suatu usaha sesuai dengan kebutuhan serta keinginan.
Menurut Richard Cantillon (1775) Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
Menurut Peter F Drucker Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

1.     Karakteristik wirausahaan
Karakteristik merupakan suatu ciri atau sifat khas utama watak  yang dimiliki oleh seseorang. Untuk menuju sukses terdapat beberapa karakteristik wirausaha yang harus dimiliki setiap pelaku wirausaha, diantaranya sebagai berikut.
a.     Jujur
b.     Inovatif dan kreatir
c.     Mandiri
d.     Tidak mudah putus asa
e.     Mau mencoba
f.      Disiplin
g.     Memiliki komitmen tinggi
2.     Sumber-sumber peluang usaha
Peluang dapat diartikan sebagai kesempatan yang akan datang, sedangkan usaha dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang mengarahkan tenaga dan fikiran untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menutur Robbin dan Coulter peluang usaha adalah sebuah proses yang melibatkan individu atau kelompok yang menggunakan usaha dan sarana tertentu untuk menciptakan suatu nilai taumbah guna memenuhi sebuah kebutuhan tanpa memperhatikan sumber daya yang digunakan.
Menurut Hadiparanata adalah sebuah resiko yang harus diambil dan dihadapi untuk mengelola dan mengatur segala urusan yang ada hubungannya dengan finansial.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peluang usaha adalah suatu proses yang akan datang dan melibatkan individu dalam suatu usaha untuk mengatur segala urusan yang menyangkut mengenai sebuah usaha.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi peluang usaha. Faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut.
a.     Faktor internal (faktor yang muncul dari diri sendiri)
1.     Wawasan atau pengetahuan yang ada pada diri sendiri
2.     Pengalaman pada dunia bisnis atau usaha
3.     Pengalaman dan kemampuan ketika menyelesaikan suatu masalah
4.     Kemampuan atau pemahaman terhadap sesuatu atau situasi kondisi
b.     Faktor eksternal
1.     Masalah yang muncul dan dihadapi dan belum terselesaikan
2.     Kesulitan dalam mencari solusi masalah
3.     Pemikiran yang baik untuk membuat sesuatu yang baru dari suatu kondisi
4.     Keperluan yang belum tercapai atau terpenuhi untuk diri sendiri ataupun orang lain.
Peluang usaha tersebut dapat bersumber dari diri sendiri maupun orang lain. Sumber-sumber peluang usaha diantaranya sebagai berikut.
1.     Peluang dari diri sendiri
Untuk mencari sumber peluang usaha yang memiliki potensi dari diri sendiri. Terkadang banyak orang tidak dapat memanfaatkan peluang yang berasal dari diri sendiri dan membiarkan peluang usaha tersebut berlalu.
2.     Hobi
Memulai usaha dari hobi merupakan cara paling tepat karena secara tidak langsung anda berbisnis sekaligus menjalankan hobi. Pada saat ini dapat anda lihat contoh pebisnis sukses yang memulai usahanya yang berasal dari hobi.
3.     Keahlian
Salah satu hal yang paling utama dalam menjalankan bisnis adalah memiliki keahlian atau skill. Jika anda memiliki keahlian atau keterampilan tertentu maka anda dapat menjadikannya sebagai sumber peluang usaha.
4.     Pengetahuan
Mencari sumber peluang informasi dari pengetahuan yang anda miliki merupakan salah satu cara yang potensial.
5.     Lingkungan
Terdapat banyak sumber peluang usaha yang diperoleh dari lingkungan sekitar, seperti
a.   Usaha yang dimiliki orang tua yang terus dikembangkan, menjadikan semakin besar dan luas
b.   Di lingkungan sekitar rumah
c.   Kebiasaan diri sendiri
Kesimpulan.

kewirausahaan dapat diartikan sebagai proses untuk mengejar atau mencapai suatu tujuan dengan suatu usaha sesuai dengan kebutuhan serta keinginan. Beberapa karakteristik dari keriwausahaan yang harus dimiliki pelaku usaha yaitu jujur, disiplin, tidak mudah menyerah, inovatif dan kreatif, mandiri, dan lain sebagainya. Sumber peluang usaha dapat berasal dari mana saja, baik dari diri sendiri maupun lingkungan luar.
Sumber :
Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary. 2010. Manajemen Edisi Kesepuluh. Jakarta: penerbit Erlangga.

Cara Menyusun Rencana Bisnis


1.       Peluang Usaha
Peluang usaha merupakan sebuah kesempatan untuk menjalankan sebuah kegiatan bisnis untuk mendapatkan royalty maupun keuntungan dengan cara strategi yang telah ditetapkan. Kesempatan usaha yang terbuka lebar ini tidak boleh dilewatkan oleh mereka yang memiliki jiwa berwirausaha. Seorang pengusaha baik pengusaha muda ataupun pengusaha yang sudah lama berkecimpung dalam dunia bisnis ketika ia akan memanfaatkan peluang usaha yang ada pada waktu tertentu seorang pengusaha itu harus memiliki sikap dan mental yang percaya diri. Perlu pemikiran yang matang bagi seorang mengusaha agar usahanya dapat berjalan dengan tetap sasaran.
2.       Pemasaran
Pemasaran atau marketing merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan suatu produk atau layanan yang mereka punya. Pemasaran ini mencakup pengiklanan, penjualan, dan pengiriman produk ke konsumen atau perusahaan lain. Dalam melakukan promosi, mereka akan menargetkan orang-orang yang sesuai dengan produk yang dipasarkan. Biasanya mereka juga melibatkan selebriti, selebgram atau siapapun yang memiliki kepopuleran untuk mendongkrak produk tersebut. Tak hanya itu, dalam pemasaran, bagian yang memiliki tugas ini akan membuat kemasan atau desain yang menarik pada iklan sehingga akan banyak orang yang tertarik.
Selain itu, dengan adanya pemasaran juga sangat membantu para konsumen. Jadi mereka akan lebih mudah menemukan produk yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Ketika pemasaran sesuai dengan targetnya, perusahaan akan mendapatkan banyak pembeli dan kefuntungan bisa didapatkan.
3.     Konsep Produk
Menurut Kotler & Keller (2001:4), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.
Menurut Ulrich (2001) konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana suatu produk memuaskan terhadap semua kebutuhan pelanggan. Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan pelanggan, spesifikasi target, dan diakhiri dengan terciptanya beberapa konsep produk sebagai sebuah pikiran akhir.
Konsep Produk memiliki peranan penting terhadap produk yang dibuat. Produk yang akan dibuat harus sesuai dengan kebutuhan dari pelanggan. Sehingga sebelum membuat produk dibuat konsepnya terlebih dahulu agar dapat diuji apakah produk tersebut sudah sesuai atau belum.
4.       Produk dan Teknologi
Menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) produk adalah  segala  sesuatu  yang  dapat  ditawarkan  kepasar  untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai  usaha  untuk  mencapai  tujuan  organisasi  melalui  pemenuhan kebutuhan  dan  kegiatan  konsumen,  sesuai  dengan  kompetensi  dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Menurut Miarso yang menyatakan bahwa teknologi adalah suatu bentuk proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses tersebut dapat menghasilkan suatu produk tertentu dimana produk yang bersangkutan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada terlebih dulu.
            Produk dan teknologi saling berkesinambungan antar satu dan yang lain. Teknologi yang dipakai dalam pembutan suatu produk harus disesuaikan agar lebih efektif dan efisien.
5.       Aspek Hukum dan Peraturan
Aspek hukum atau peraturan yang wajib dipatuhi oleh masyarakat, baik secara tertuis maupun secara lisan. hukum yang tertulis diantarannya adalah undang-undang sedangkan hukum yang berupa lisan adalah hukum adat. Sekalipun dalam bentuk lisan namun adanya adat tersebut harus dipatuhi oleh masyarakat. Jika seseorang atau kelompok melanggar hukum lisan maka dia akan tetap mendapatkan sanksi.
6.       Aspek AMDAL
Aspek lingkungan hidup sering disebut juga dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa Negara maju sejak 1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau Environmental Impact Assessment yang keduanya disingkat dengan EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan studi kelayakan dengan dua alasan pokok yakni :
a.   Karena undang-undang dan peraturan pemerintah mengkehendaki demikian. Jawaban ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik bisnis yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan bisnisnya sebesar mungkin tanpa menghiraukan dampak ke lingkungan di sekitarnya.
b.   AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya bisnis-bisnis industri. Para pemarkasa harus membuat AMDAL dengan konsekuensi dia mengeluarkan biaya. Tanggung jawab penyelenggaraan AMDAL ini buka berarti harus diemban oleh pemarkasa bisnis itu sendiri. Ia dapat menyerahkan ke penyelenggaraan konsultan swasta ataupun pihak lain atas dasar dari hukum pemerintah.
7.       Aspek Organisasi
Aspek organisasi dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada pembangunan dan pengembangan operasional perusahaan. Aspek organisasi memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari manajemen sumber daya manusia hingga manajemen finansial perusahaan. Semua hal yang terkait dengan bagaimana operasional perusahaan dapat dijalankan termasuk pada aspek organisasi dalam studi kelayakan bisnis.
8.       Aspek Keuangan
Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada besaran modal dan sumber dana yang akan digunakan dalam membangun sebuah usaha serta kapan dan bagaimana modal tersebut dapat dikembalikan. Dalam studi kelayakan, kegiatan studi aspek keuangan dilakukan setelah aspek lain selesai dilaksanakan. Kegiatan pada aspek keuangan ini antara lain adalah perhitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
Kesimpulan:

Setiap orang memiliki kesempatan untuk memiliki usaha nya masing-masing. Dalam analisis kelayakan suatu bisnis, terdapat beberapa aspek yang dinilai untuk mengetahui dari kelayakan bisnis tersebut. Aspek-aspek kelayakan tersebut diantaranya aspek amdal, aspek keuangan, aspek organisasi, aspek teknologi, aspek pemasaran, aspek produk, dan aspek hukum dan peraturan 
Sumber :
Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Ulrich, Karl T. & Steven D. Eppinger (2001) Perancangan & Pengembangan Produk. Salemba Teknika, Jakarta.

Aspek Pemasaran

Pemasaran merupakan aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.
1.   Analisis Pasar
Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagaimasalah pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dankarakteristik pasar. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaandimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Analisis pasar merupakan hal paling penting yang tidak boleh dilewatkan untuk menentukan pasar baru. Hasil dari analisis pasar tersebut nantinya yang akan bermanfaat untuk mengetahui potensi bisnis yang ada dan berapa lama suatu bisnis dapat bertahan.
2.   Segmentasi, Targeting, dan Positioning
Menurut Solomon dan Elnora (2003, p221), segmentasi adalah proses membagi pasar yang lebih besar menjadi potongan-potongan yang lebih kecil berdasarkan satu atau lebih karakteristik yang bermakna. Menurut Solomon dan Elnora (2003, p232), targeting adalah kelompok yang dipilih oleh perusahaan untuk dijadikan sebagai pelanggan sebagai hasil dari segmentasi dan penargetan. Menurut Solomon, dan Elnora (2003, p235) positioning adalah mengembangkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi bagaimana sebuah segmen pasar tertentu memandang sebuah barang atau jasa dibandingkan dengan kompetisi. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Segmentasi, targeting, dan posisitioning sangat diperlukan dalam penentuan pasar suatu produk. Sehingga produk yang dipasarkan dapat sesuai dengan target yang sudah ditentukan, misalnya pakaian untuk remaja maka target pasarnya yaitu remaja.
3.     Forecasting
Peramalan atau biasa disebut dengan forecasting  adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang akan diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Untuk memprediksi hal tersebut diperlukan data yang akurat di masa lalu, sehingga dapat dilihat prospek situasi dan kondisi di masa yang akan datang.
4.   Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Terdapat 3 faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi pemasaran.
a.     Daur hidup produk
b.     Posisi persaingan perusahaan di pasar
c.     Situasi ekonomi.
5.   4P (Product, Price, Promo, and Place)
4p termasuk ke dalam salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran 4P merupakan kumpulan alat pemasaran taktis yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (tepat) dan promotion (promosi) yang dipadukan agar menghasilkan respon yang diinginkan di pasar.
a.     Product
Pengembangan produk harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasar. Kualitas dari produk juga berperan penting agar konsumen puas.
b.     Price
Penentuan harga merupakan hal yang sensitif dalam usaha. Untuk menentukan harga dihitung HPP dan profit yang diinginkan dan sebagainya. Intinya, harga yang Anda tawarkan atau tetapkan sebaiknya adalah harga yang masuk akal.
c.     Place
Tempat merupakan salah satu faktor penentu dari sebuah usaha. Tempat yang dibutuhkan harus strategis dan menonjol agar mudah ditemukan oleh konsumen.
d.     Promotion
Promosi merupakan ujung tombak untuk memperkenalkan produk atau jasa Anda kepada masyarakat. Dengan strategi pemasaran yang baik, maka diharapkan penjualan juga akan meningkat.
Kesimpulan:
Pemasaran merupakan aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum. Analisis pasar sangat diperlukan untuk menentukan pasar mana yang akan kita tuju untuk menjual produk yang kita buat dan tepat sasaran. Serta perlu juga menentukan strategi yang tepat untuk menjual produk. 
Sumber :
Kotler dan Amstrong. 2008. Dasar-dasar pemasaran edisi kesembilan jilid I. Alih bahasa oleh Benjamin Molan. Jakarta: Indeks.
Solomon dan Elnora. 2003. Strategi Pemasaran. Jakarta: Kelompok Gramedia.

0 komentar:

top

Posting Komentar

Gunadarma University

Cute Hello Kitty Kaoani
desiayyy. Diberdayakan oleh Blogger.
 
 

malaaayu | Designed by: Compartidísimo
Images by: Scrappingmar©